SAMPAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kesehatan
Masyarakat
Disusun oleh:
Nama :
Desi Purnamasari
NIM :
P27224013 230
Kelas :
Reguler A
POLITEKNIK KESEHATAN
SURAKARTA
DIII KEBIDANAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah sampah pasti sudah tidak
asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas
dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang
sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di
sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam itu
berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang
buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan
atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai
dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan
mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman
penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari
bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun
sampah anorganik.
B. Rumusan Masalah
a.
Apakah yang dimaksud dengan sampah?
b.
Apa penyebab orang membuang sampah
sembarangan?
c.
Apa saja dampak yang akan di
timbulkan sampah bagi kesehatan manusia?
d.
Bagaimana cara mengolah sampah
dengan baik?
e.
Bagaimana paradigma masyaraka
tentang sampah?
f.
Bagaimana peran serta masyarakat
dalam mengelola sampah?
C. Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan sampah.
b.
Untuk mengetahui penyebab orang
membuang sampah sembarangan.
c.
Untuk mengetahui dampak yang
akan di timbulkan sampah bagi kesehatan manusia.
d.
Untuk mengetahui bagaimana cara
mengolah sampah dengan baik.
e.
Untuk mengetahui paradigma
masyarakat tentang sampah
f.
Untuk mengetahui bagaimana
peran serta masyarakat dalam mengelola sampah.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian
Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus
dibuang. Dalam kamus
lingkungan (1994) dinyatakan bahwa sampah adalah
bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara
biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian, barang rusak atau cacat
selama manufaktur, atau materi berkelebihan atau buangan.
B. Penyebab Orang Membuang Sampah
Sembarangan
Penyebab utama perilaku membuang
sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat didalam perilaku kita,
antara lain :
1.
Masyarakat menganggap bahwa membuang
sampah sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk
dilakukan.
2.
Pengaruh lingkungan merupakan suatu
faktor besar didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan
seperti membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya
perilaku membuang sampah sembarangan.
3.
Seseorang akan melakukan suatu
tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan membuang
sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah.
4.
Tempat yang kotor dan memang sudah
banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat
orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi,
warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.
5.
Kurang banyak tempat sampah.
Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untuk membuang sampahnya. Jadi,
orang dengan mudah akan membuang sampahnya sembarangan.
C. Dampak Yang Ditimbulkan Sampah
Sampah-sampah yang berserakan,
terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan
organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air. Sehingga
dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat ditimbulkan
sampah, antara lain :
1.
Diare, kolera, dan tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum masyarakat. Penyakit DBD
(Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan
sampahnya yang tidak memadai.
2.
Selama ini ada anggapan bahwa sampah
menimbulkan pemanasan global. Berdasarkan penelitian anggapan tersebut tidak
100% benar. Sampah yang dibuang begitu
saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat
menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap
satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri
mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar dari karbondioksida
(CO2). Gas metan berada di atmosfer selama sekitar 7-10 tahundan dapat
meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.
3.
Sampah dapat menyebabkan banjir.
Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang kesungai atau
aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat aliran air,
sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan
banjir.
4.
Selain pernyataan diatas, sampah
juga dapat merusak pemandangan.
D. Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah
diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja,
ternyata masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang
bernilai ekonomi, bernilai seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga
tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan
akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami
proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Ada dua proses pembuangan akhir,
yaitu open dumping (penimbunan secara
terbuka) dan sanitary landfill
(pembuangan secara sehat). Pada proses open
dumping, sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan
penutupnya.
Alternatif Mengolah Sampah
Sampah yang dibuang harus dipilih
sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih
baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang tercemar.
Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material
yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip
yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal
dengan 4R, yaitu :
1.
Reduse
(mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin
banyak sampah yang kita hasilkan
2.
Reuse (menggunakan
kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai
kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang
menjadi sampah.
3.
Recycle (mendaur
ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri
informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4.
Replace (mengganti),
teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang
yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha daur ulang,
kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan berikut ini : pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan produk/material bekas
pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa melakukan
semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
E.
Paradigma Masyarakat Tentang Sampah
Masalah sampah tidak hanya sekedar bagaimana
mengolah atau mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya atau sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia
umumnya tidak peduli tentang sampah, suka buang sampah sembarangan, dan
cenderung mementingkan diri sendiri. Paradigma yang salah ini mungkin merupakan
salah satu penyebab kenapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil.
Merubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu.
Contoh sederhana saja. Di sebuah lahan terdapat
patok dengan pengumuman yang sangat mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI.
Pada kenyataannya masih banyak orang yang membuang sampah di tempat itu. Atau
larangan-larangan senada lainnya, seperti: DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI,
BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, YANG BUANG SAMPAH DI SINI SETAN.
Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan kosong tanpa arti,
seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi
larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah
cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah
untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan
satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat besar sekali,
warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh.
Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau
masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah
tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tanpa memperhatikan
tulisan-tulisan tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan
daerah tentang sampah yang akan menghukum orang yang membuang sampah
sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk
orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini
pernah diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah
sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar
tulisan di atas kertas.
F. Peran Masyarakat Dalam Mengelola
Sampah
Peran serta masyarakat dalam
mengolah sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan volume sampah.
1.
Kriteria Peningkatan Peran
Masyarakat
Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan,
mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
a.
Untuk menumbuhkan, mengembangkan,
dan membina peran serta masyarakat secara terarah diperlukan program yang
dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada penyebar luasan
pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan pembentukan perilaku.
b.
Produk perancanaan program
diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut :
1)
Masyarakat mengerti dan memahami
masalah kebersihan lingkungan
2)
Masyarakat turut serta secara aktif
dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
3)
Masyarakat bersedia mengikuti
prosedur atau tata cara pemeliharaan kebersihan.
4)
Masyarakat bersedia membiayai
pengelolaan sampah.
5)
Masyarakat turut aktif menularkan
kebiasaan hidup bersih pada anggota masyarakat lainnya.
6)
Masyarakat aktif memberi masukan
(saran-saran) yang membangun.
2.
Strategi peningkatan peran serta
masyarakat
Pengembangan peran serta masyarakat
dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan secara edukatif menggunakan
strategi 2 tahap, yaitu :
a.
Pengembangan petugas. Kunci dari
pengembangan petugas ialah keterbukaan, dan pengembangan komunikasi timbal
balik (unsur petugas sendiri, antar petugas , masyarakat dan anggota
masyarakat).
b.
Pengembangan masyarakat. Kunci dari
pengembangan masyarakat ialah pengembangan kesamaan persepsi, antara masyarakat
dan petugas. Suatu komunikasi dikatakan berhasil bila menimbulkan umpan balik
dan pesan yang diberikan.
Isi adalah informasi, penjelasan dan
penyuluhan. Sedangkan umpan balik berupa ketentuan masyarakat untuk memenuhi
kewajiban (membayar retribus, memelihara kebersihan lingkungan dan dukungan
moril kepada petugas kebersihan).
Berikut ini
penjabaran strategi peningatan peran serta masyarakat :
a.
Menyampaikan informasi, atau
meneruskan informasi melalui media masa.
b.
Membujuk dan menghukum, bertujuan
untuk mempengaruhi (kepercayaan, nilai, cara bertindak) pihak yang diajak
berkomunikasi. Bila bujukan belum berhasil, dilakukan hukuman yang merupakan
senjata terakhir untuk memaksa masyarakat mengubah sikap.
c.
Mengadakan dialog.
3.
Aspek yang menentukan peran serta
masyarakat
Peningkatan peran serta masyarakat
relatif akan berhasil bila memperhatikan aspek-aspek berikut :
a.
Komunikasi, yang menumbuhkan
pengertian yang berhasil.
b.
Perubahan sikap, pendapat dan
tingkah laku yang diakibatkan oleh pengertian yang menumbuhkan kesadaran.
c.
Kesadaran, yang didasarkan kepada perhitungan
dan pertimbangan.
d.
Antusiasme, yang menumbuhkan
spontanitas.
e.
Adanya rasa tanggung jawab, terhadap
kepentingan bersama
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
pejelasan-penjelasan makalah ini adalah
sampah merupakan konsekuensi yang ada karena aktifitas manusia. Akan tetapi,
manusia tidak menyadari bahwa setiap hari manusia menghasilkan sampah baik
organik maupun anorganik. Kebanyakan orang tidak mau untuk mengolah sampah yang
telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa hal itu sah-sah
saja untuk dilakukan.
Oleh karena itu, peran serta setiap
orang sangat diperlukan dalam mengatasi masalah sampah yang tak ada hentinya
ini. Kita sebagai generasi muda diharapkan untuk dapat mengolah sampah dengan
baik dan benar agar tidak mencemari lingkungan.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis
sampaikan kepada para pembaca karya tulis ini, antara lain :
1.
Janganlah membuang sampah
sembarangan. Agar jumlah sampah yang ada tidak meningkat.
2.
Jagalah kebersihan. Kegiatan menjaga
kebersihan ini dapat dimulai dengan mengangkat sampah yang ada disekitar kita
dan membuangnya ketempat sampah.
3.
Mendaur ulang sampah. Kita tidak
perlu membeli bahan-bahan yang baru untuk membuat suatu kerajinan, kita dapat
memanfaatkan sampah yang dianggap masih dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu
kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
4.
Sebagai generasi muda, kita harus
menyadari bahwa sampah itu merupakan ancaman yang besar untuk masa depan
bangsa. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan kreasi-kreasi
baru dengan memanfaatkan sampah. Dengan ini, tanpa kita sadari kita telah
menyelamatkan masa depan bangsa dari bayang-bayang sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Harmonis.2012.Bahaya Sampah-Sampah
Bagi Manusia
Mily.2009.Makalah Bahaya
Sampah.disampaikan di wordpress.com.
Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.
http://Taufik-Ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-sampah.html
http://Green.Kompasiana.com/polusi/2012/10/06/sampah-dan-dampaknya-pada-kehidupan-kita-499498.html
http://Uleguleg.wordpress.com/2010/08/21/mengolah-sampah-jadi-uang/
http://Juju
bandung.com/2012/06/02/peran-serta-masyarakat-dalam-pengelolaan-sampah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar